Hacker Protes Perilaku PT Semen Gresik


JAKARTA - Aksi hacker kali ini cukup berbeda. Pasalnya, situs yang di-hack diklaim tidak dirusak. Mereka hanya menyampaikan pesan dengan cara meng-hack situs. Pesan untuk peduli Global Warming.

Aksi komunitas yang menyebut diri sebagai Indonesia Coder Team ini tidak menyasar situs pemerintah atau situs besar lainnya untuk di-hack. Kali ini sebuah situs pribadi dengan tema 'Community Policing'. Komunitas hacker ini meninggalkan jejak berupa foto dan untaian kalimat yang bertema Stop Global Warming, yang ditujukan untuk memprotes aksi Semen Gresik menggunduli Gunung Kendeng, Pati, Jawa Tengah.

Rupanya, para hacker ini hanya ingin menggalang petisi untuk mendukung penghentian penggundulan hutan di Gunung Kendeng, yang terjadi sejak beberapa waktu lalu. Ini terbukti dengan adanya pernyataan 'Need Hackers Support to Stop Global Warming'.

JANGAN BIARKAN PT.SEMEN GRESIK MENGGUNDULI GUNUNG KENDENG
NASIB ALAM ADA DITANGAN KITA

Info lebih detail silahkan baca disini:
http://serverisdown.org/2nd/


Kami tidak merusak database web ini !!!
Karena kami bukan perusak
Kami bukan kriminal

Menurut petisi yang mereka sebarkan melalui URL serverisdown.org, dinyatakan bahwa PT Semen Gresik berencana untuk membangun pabrik di wilayah tersebut. Awalnya, hal ini direstui oleh pemerintah dan masyarakat setempat, dengan angan-angan adanya perubahan ekonomi melalui ketersediaan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran. Namun belakangan harapan masyarakat Pati kandas karena ditengarai adanya konspirasi penghancuran lingkungan atas nama peningkatan kesejahteraan. Bahkan terdapat pernyataan mengenai perilaku pejabat kabupaten Pati yang korup.

Berikut petikan surat yang diedarkan para hacker di dunia maya.

Harapan pemerintah dan kami tidaklah sama. Kesejahteraan yang dikatakan oleh pemerintah dan PT. Semen Gresik adalah kebohongan. Ini adalah sebuah konspirasi penghancuran lingkungan atas nama peningkatan kesejahteraan dan pengurangan pengangguran. Menerimanya adalah awal bencana bagi kami, kaum tani dan masyarakat sekitar. Para spekulan-spekulan tanah berdatangan memanfaatkan situasi dengan para kecoak premannya. Para Kepala Desa dan perangkatnya melakukan indoktrinasi kepada warga. Siapapun yang tunduk pada aturannya menciptakan kemalangan dan neraka bagi diri mereka sendiri, keluarga dan anak cucu nantinya. Kami melakukan perlawanan, salah satunya lewat JM-PPK (Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng. Kami yang tergabung disini kebanyakan sebagai petani, buruh tani dan masyarakat kelas bawah. Pemkab pun akhirnya mengomentari bahwa gerakan dari sedulur-sedulur yang notabene tak mengenyam pendidikan tinggi secara formal ini tak punya dasar yang kuat. Padahal di wilayah Sulolilo ada kurang lebih 67 mata air yang selama ini digunakan oleh 75 ribu penduduk se-kecamatan Sukolilo, mulai untuk kebutuhan rumah tangga sehari-hari sampai mengairi lahan pertanian di wilayah Kecamatan Sukolilo yang meliputi 16 desa. (srn)

0 Comments:

Post a Comment